Sabtu, 11 Mei 2013

Terhitung Hari Ini:)

Terhitung Hari Ini aku akan berhenti berharap ...
Aku berhenti menunggu ...
Aku berhenti mengganggumu ...

Dan ...

Terhitung Hari Ini aku mulai menyayangimu dalam diam ...
Aku mulai merindukanmu dalam sepi ...

Karena, aku tau kalau diam memberikan banyak arti ...
Aku tau kalau sepi memberikan sebuah ketenangan ...

Terhitung Hari Ini aku memahami arti sebuah ketulusan ...
Aku memahami arti sebuah pengorbanan ...

Mereka yang mendukung mungkin banyak ...
Namun tidak sedikit pula yang menentang ...

Tetapi ...

Terhitung Hari Ini aku akan membuat mereka terdiam ...
Aku akan membuat mereka mengerti dengan keadaan yang sesungguhnya ...

Namun ...
Semua butuh waktu, dan aku pun membutuhkannya ...
Membutuhkan untuk memikirkan bagaimana caranya untuk bisa mengambil jalan terbaik ...

Karna kesalahanku terdahulu, semuanya menjadi kacau ...
Yang seharusnya baik-baik saja menjadi hancur berantakan ...

Entahlah ...

Terhitung Hari Ini pula aku semakin merasakan salah yang begitu besar ...
Penyesalan yang begitu mendalam ...

Aku takut ...
Aku terpojokkan ...

Jadi ...

Terhitung Hari Ini aku memilih untuk sendiri ...
Aku memilih untuk menjauhi semuanya ...

Aku hanya bisa berbicara tentang semuanya pada Tuhan ...
Aku hanya bisa berbagi dengan angin yang berhembus ...
Aku hanya bisa bersandar pada pohon besar yang memberikan kesejukan ...

Selain itu ...

Terhitung Hari Ini aku semakin yakin dengan angin yang berhembus ...
Aku semakin yakin dengan kehadiran Tuhan walaupun tak nyata ...
Aku yakin dengan kesejukan yang di berikan oleh pohon besar ...

Dan pada akhirnya ...

Terhitung Hari Ini aku mulai mengetahui semua yang ada dalam dirimu ...
Aku mulai mengetahui siapa dia ataupun dia yang pernah kau tunjukkan padaku ...

Walaupun aku tau semua ini mungkin terlambat ...
Aku tau semua ini tak akan bermakna apa-apa lagi ...
Tapi tak pernah ada yang namanya terlambat ...
Karena, lebih baik mengetahui daripada tidak mengetahuinya sama sekali ...

Egois

Rasa ini salah ...
Rasa ini harusnya musnah ...
Rasa ini harusnya tidak ada ...

Aku terjebak ...
Terjebak dengan rasaku sendiri ...

Egoisnya aku yang mementingkan perasaanku sendiri ...
Egoisnya aku yang tak bisa menerima kenyataan ...
Egoisnya aku yang terus menekan dia untuk mengerti akan perasaanku ...
Egoisnya aku yang tak bisa membiarkan dia bahagia dengan pilihannya ...

Sekarang semua sudah berantakan ...
Aku sudah membuat semuanya jadi tak berarti ...
Berbuat apapun sudah tidak ada yang bisa membuat keadaan menjadi baik ...

Entah mengapa aku jadi seperti ini ...
Entah mengapa aku seperti kehilangan arah yang benar ...

Hati dan Fikiranku benar-benar tidak bisa sejalan ...
Hatiku selalu membawa aku untuk tetap mempertahankan apa yang aku rasa ...
Namun di sisi lain Fikiranku ingin melepaskan semuanya ...

Tuhan, sebesar inikah keegoisan yang aku punya?
Sebesar inikah keinginanku untuk mempertahankan semuanya?

Bantu aku mencari jalan keluarnya Tuhan ... :'(
Aku tidak mau terjebak dengan keegoisanku ini ... :'(